Kamis, 08 Oktober 2015

KOMUNITAS TUMBANG MALAHOI IKUTI PPWA

Permintaan pemetaan secara partisipatif oleh komunitas Masyarakat Adat di Kalimantan Tengah menjadi pertanda bahwa semakin penting batas wilayah adat bagi mereka. Kondisi ini bisa disebabkan pengelolaan sumber daya hutan yang semakin berkurang. Baik oleh komunitas adat itu sendiri maupun orang luar dari komunitas adat.

Tentu hal ini tidak dapat dibiarkan terus terjadi. Untuk itulah penguatan sumber daya komunitas penting dilakukan. Kesadaran akan pentingnya batas wilayah yang jelas memerlukan alat yang disebut peta. Menjawab panggilan dari komunitas Tumbang Malahoi yang meminta AMAN Kalteng untuk melakukan pelatihan pemetaan di wilayah adat mereka. Di akhir September dan awal Oktober 2015 lalu tim dari AMAN Kalteng berangkat untuk melakukan pelatihan.

Minggu pukul 15.12 sore, 27 September 2015 tim yang terdiri dari Satria, Hendri, Kesyadi, Riswan, Mega dan Berto dari rumah AMAN Kalteng, Palangka Raya berangkat menuju kampung Tumbang Malahoi, Gunung Mas. Perjalanan yang cukup panjang, sekitar 5 jam mengajak tim untuk rehat sejenak di kampung Rabambang pukul 20:30 malam. Rehat ini dimanfaatkan juga untuk berdiskusi bersama dengan beberapa warga dari kampung Rabambang terkait pemetaan Wilayah Adat dan berbagi cerita mengenai keadaan yang terjadi di daerah tersebut. Saat itu juga kebetulan dihadiri Ketua BPD kelurahan Rabambang, anggota BPD, anggota DAMANDA dan beberapa warga kampung. Dari hasil percakapan ada keinginan warga untuk menjadikan salah satu wilayahnya menjadi hutan adat sehingga dapat dilestarikan (baca dijaga) sampai generasi seterusnya.

Tim akhirnya tiba di kampung Tumbang Malahoi pada pukul 22:37 malam.  Rombongan bergegas menuju rumah Mantir Adat yang juga sebagai ketua komunitas, yaitu Pak Hadi. Perasaan gembira dan lega dirasakan oleh rombongan karena diterima secara langsung oleh Pak Hadi dan ibu di rumah yang berkonstruksi kayu. Usai mengobrol sebentar rombonganpun tidur untuk melepas lelah selama perjalanan.

Hari kedua, Senin, 28 September 2015, tengah hari pukul 12:00 siang acarapun dimulai. Pembukaan dan sambutan  disampaikan ketua komunitas, perwakilan panitia, perwakilan dari PW AMAN Kalteng dan perwakilan dari pemerintahan kampung Tumbang Malahoi. Acara yang dipusatkan di Rumah Betang Toyoi ini kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi-materi oleh Tim Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat (PPWA), ketua komunitas, bendahara kampung, panitia pemetaan dari komunitas, dan warga komunitas Tumbang Malahoi.

Kemudian, hingga pukul 16.00 sore pelatihan dilanjutkan dengan diskusi dan materi tentang pengenalan AMAN dan identifikasi Masyarakat Adat. Sedangkan pada pukul 18:30-22:31 malam dilanjutkan materi tentang pengenalan peta dan geografi, koordinat juga pengenalan alat-alat pemetaan.

Hari ketiga, Selasa, 29 September 2015, pukul 09:00- 16:00 sore peserta pelatihan diajak untuk mengenal alat-alat pemetaan dan tahapan pemetaan menggunakan GPS. Tidak hanya teori peserta di ajak praktek untuk menggunakan GPS yang dibagi menjadi dua kelompok. Tugas kelompok adalah melakukan pengambilan titik koordinat di wilayah Tumbang Malahoi. Malam harinya, pukul 19:00- 22:00 WIB peserta di ajak untuk  melakukan diskusi sekaligus pembahasan saat penggambaran peta dengan data yang sudah diambil titik koordinatnya.

Hari keempat, Rabu, 30 September 2015, pukul  09:00- 13:30 siang peserta diajak untuk mulai melakukan penggambaran peta manual. Penggambaran ini dipandu oleh Tim PPWA PW AMAN Kalteng. Acara ini dilanjutkan hingga penggambaran peta selesai hingga pukul 20.00 malam. Data koordinat yang telah di peroleh dipindahkan ke kertas millimeter blok oleh peserta.

Hari kelima, Kamis, 1 Oktober 2015, pukul 09:00- 14:00 siang. Peserta diajak kembali untuk mengambil titik koordinat dilapangan pada wilayah komunitas Tumbang Malahoi. Praktek ini dilakukan untuk mempersempit wilayah jelajah sekaligus penguatan kembali pemahaman tentang penggunaan GPS. Pada pukul 15:00- 23:00 malam, data koordinat yang telah diperoleh digambarkan pada peta manual. Tim PPWA PW AMAN Kalteng juga mereview kembali tentang rumus-rumus mencari skala dan koordinat pada peserta.

Hari keenam, Jumat, 02 Oktober 2015, pukul 08:00 WIB- 15:00 sore, peserta diajak untuk membahas Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari pelatihan pemetaan yang sudah dilakukan. RTL dirumuskan bersama dengan ketua komunitas, sekdes, panitia pemetaan dan komunitas Tumbang Malahoi dipandu oleh Tim PPWA AMAN. Hasil kesepakatan bahwa komunitas Tumbang Malahoi akan merapatkan kembali agenda untuk pelaksanaan jadwal pemetaan bersama dengan perangkat kampung dan seluruh ketua RT yang ada di komunitas Tumbang Malahoi.

Di saat yang sama Tim PPWA PW AMAN Kalteng berpamitan dengan komunitas Tumbang Malahoi karena tim akan kembali ke Palangka Raya. Tepat pukul 16:30 sore tim berangkat dari rumah ketua komunitas dan berpamitan dengan komunitas Tumbang Malahoi. Tidak lupa tim menyempatkan diri mengunjungi Antonius Salem menyatakan diri pamit dan menyampaikan bahwa tim akan kembali untuk menunggu RTL yang telah disepakati. Pukul 22:00 malam akhirnya rombongan tiba dengan selamat di kantor rumah AMAN Kalteng.

Semoga hasil pelatihan ini dapat segera di lakukan pemetaan bersama untuk keberlangsungan Masyarakat Adat di komunitas Tumbang Malahoi dan juga mendorong komunitas Masyarakat Adat lain yang ada di Kalimantan Tengah.

Sumber tulisan: diringkas dari laporan tim pemetaan.
Sumber foto: dokumen tim pemetaan dan https://participationdictionary.files.wordpress.com/2014/04/p2.gif

AMAN KALTENG

Author & Editor

Berdaulat Mandiri Bermartabat - Exsist & Resist & Indigenize & Decolonize

0 Komentar:

Posting Komentar