Kamis, 09 Juli 2015

Peningkatan Kapasitas PW AMAN melalui PPPWA

Palangka Raya (AMAN Kalteng) -  Anda tidak perlu hebat untuk memulai, tetapi anda harus memulai untuk menjadi hebat. Ungkapan ini cocok bagi pegiat AMAN Kalteng Palangka Raya. Kalimat yang di ungkapkan oleh Joe Sabah ini menjadi nyata dalam kegiatan AMAN Kalteng baru-baru  ini.

Cukup banyaknya permintaan komunitas adat yang meminta supaya wilayah adatnya di petakan, sedikit banyak mempengaruhi alasan kegiatan ini dilaksanakan. Bertajuk “Peningkatan Kapasitas PW AMAN Kalteng melalui Pelatihan Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat (PPPWA)”. Kegiatan yang dipusatkan di rumah AMAN Kalteng di jalan Taurus I No. 240 ini dibagi menjadi 2 tahapan.

Tahapan pertama adalah teori dan praktek pembuatan peta manual. Kedua, pelatihan GIS untuk digitasi peta. Tidak hanya teori, pelatihan yang difasilitasi Ferdi Kunianto bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, mempercepat pembuatan pemetaan dan secara individu dapat kembali ke daerah serta melakukan pemetaan partisipatif.

Kekurangan fasilitator dan pendamping yang masih sangat minim untuk komunitas masyarakat adat menjadi alasan lain sehingga selama 9 hari (2-10 Juli 2015) pelatihan ini di lakukan. Menurut Ferdi, dalam melaksanakan tugas di lapangan nanti akan  ada rotasi sehingga transfer ilmu dan pengkaderan dapat berjalan.

Sebanyak 10 orang pegiat AMAN termasuk 1 PD dari Barito Utara dan dari BPAN. Ferdi tidak hanya sendiri, ia dibantu oleh fasilitator yang lain yaitu Abdul Rahman dari Unit Kerja Pelayanan Pemetaan Partisipatif dan Pebriandi pegiat AMAN Kalteng yang bekerja di Pemprov Kalteng.

Dua peserta yang sempat penulis temui pada (9/7) di rumah AMAN KALTENG mengungkapkan bahwa keberhasilan pelatihan ini dapat dilihat pada ikutnya peserta pelatihan untuk menerapkannya di komunitas. Menurut Kesyadi, ketua BPAN AMAN Kalteng, kehadiran penuh dalam mengikuti pelatihan, frekuensi permintaan untuk melakukan pemetaan partisipatif oleh komunitas sepanjang 2015-2020 nanti akan menjadi tolak ukur.

Senada dengannya, Iwan dari biro Biro Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi mengatakan kepercayaan komunitas meminta ke PW AMAN untuk melalukan pendampingan pemetaan partisipatif akan membuat peserta mempraktekkan hasil pelatihan ini ke depan.

Di sisi tantangan menurut Ferdi yang dipercaya sebagai deputi umum PW AMAN Kalteng, program software untuk GIS ini hanya mampu di lakukan di perangkat komputer yang mumpuni. Namun dengan strategi berbagi peran, tantangan ini dapat diatasi. Ferdi berharap target pada bulan Agustus 2015 ini akan ada pelatihan untuk komunitas Sapundu Hantu di Seruyan, Tehang di Gunung mas dan Gunung Purei di Barito Utara.

Peserta yang terlibat aktif dalam kegiatan ini adalah  Iwan, Kesyadi, Riswan, Imi, Restu, Dedi, Titan, Satria, Ferdi dan Lerry. Komunitas adat yang ada di Kalteng menanti aksi nyata dari pelatihan ini, sehingga mimpi bersama berdaulat politik, bermartabat berbudaya dan mandiri ekonomi dapat tercapai.

Sumber tulisan: Rokhmond Onasis (biro Adhoc AMAN Kalteng)

AMAN KALTENG

Author & Editor

Berdaulat Mandiri Bermartabat - Exsist & Resist & Indigenize & Decolonize

0 Komentar:

Posting Komentar